Halaman

Rabu, 02 Maret 2011

T A D A Ö

Adalah transportasi massal yang ada di dalam kota kami Béthune – Lens. Pertama kali tiba di kota ini saya tidak melihat gemerlap eropa di sini, semuanya tenang, sepi .

Bus tadaö inilah yang selalu mengantarkan kami kemanapun di kota ini, harga per sekali jalan 1,10 € dan masih berlaku dalam waktu 1 jam, artinya tiketnya masih berlaku jika ingin melanjutkan perjalanan ke tempat lain. Lumayan kalau pergi tidak terlalu lama bisa PP hanya sekali bayar.

Yang menarik perhatian saya dengan tadaö ini adalah system distribusi bus nya bagus sekali, sekalipun jam sibuk atau jam tidak sibuk, bus selalu berangkat dan tiba tepat waktu ( terjadwal di setiap halte ) hebatnya lagi tidak ada penumpang yang tidak terangkut, artinya semua penumpang yang ada di halte kalau dia mau naik maka sopir mempersilahkan. Walaupun demikian tadaö ini tidak beroperasi kalau lagi musim salju ( karena jalan licin ). nah menurut salah satu prov saya ...


Nah kenapa di Indonesia khususnya Jakarta bus nya koq tidak seperti ini ya ? antrinya panjang dan lama, ockree,, Menurut salah seorang prov saya penyebab adanya antrian adalah tidak meratanya distribusi penumpang, idealnya kalau penumpang ada 100 orang setiap jamnya kapasitas bus maximum 40 orang, maka paling tidak ada 3 bus yang harus disiapkan agar tidak ada antrian penumpang, sederhana bukan, tapi apakah hanya itu masalahnya, TIDAK sesederhana itu ….. 

Disini ( béthune ) jumlah penduduk nya tidak sepadat Jakarta, jadi pengguna kendaraan pun tidak terlalu banyak. Kemudian jarak route tiap-tiap bus nya tidak terlalu jauh, paling jauh sekitar 5-7km kira kira blok M – ratu plaza lah kali ya ... kemudian apa lagi, budaya. Masyarakat sini terbiasa tertib menyebrang harus di zebra cross, pejalan kaki adalah prioritas, nyebrang jalan pada tempat penyebrangan, pengemudi tidak saling mendahului sesama pengendara, ( batas kecepatan max di dalam kota 30-40km/h, tidak di kota 60-80km/h, jalan toll 130km/h ) ada kamera pengawasnya lohhh,, kalau lebih denda + point pelanggaran. :-) :-), dan bus nya nyaman, kemudian perawatan busnya berkala terbukti dengan tidak pernah saya mengalami bus mogok, atau permasalah teknis lain. 

Beda sama Jakarta, wôôw kebayang kalau pagi berangkat ke kantor naik dari halte blok M turun di monas, udah antri nya panjang, calon penumpang nya dorong-dorongan pula cucok lah … ditambah lagi dengan permasalahan teknis bus seperti tabung gas meledak, mogok, pintu tidak bisa terbuka, menabrak pejalan kaki, dll …. dan tidak ada jadwal kedatangan dan tiba di setiap hallte :-( 


Nah akhirnya, solusi apa yang bisa kita lakukan, menurut saya kita harus membudayakan budaya tertib, antri dan pemerintah menambah armada nya agar angkutan umum kita bisa senyaman tadaö. Ayo mari

“ mulai dari yang kecil, mulai dari diri kita dan mulai dari sekarang “.

FSA A102|15h47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar