Sebelum melaksanakan pemeriksaan
kapal ada baiknya diadakan briefing kepada anggota tentang kapal ( target ) yang
akan di periksa agar mendapatkan hasil yang diinginkan, namun kalau target nya
belum ditentukan maka tidak ada salahnya berlatih mensimulasikan pemeriksaan
kapal dengan berpedoman pada cara 5W+1H.
Metode ini dikenal luas
dikalangan journalis untuk mengembangkan ide tulisan, namun metode ini juga
bisa di pakai di dalam banyak bidang, misalnya manajemen SDM, Kualitas, mencari
Solusi dll. Nah didalam bidang pemeriksaan kapal metode ini bisa menjadi alat
untuk mengembangkan ide-ide pemeriksaan. Tidak ada salahnya bukan ?.
What ( apa ) : ini
merupakan objek pemeriksaan, Kapal apa ? kapal penumpang, kapal barang, kapal
tanker, kapal cepat, lebih detail lagi bagian apa yang “ terindikasi “[1]
misalnya kapal penumpang RO-RO, Kapal Tunda dll
Who ( siapa ) : ini
menunjukkan orang yang akan diperiksa, Agen, Nakhoda kapal, Negara asal bendera
kapal menyangkut bahasa yang akan digunakan dalam pemeriksaan, Mualim dan Masinis I,II, III atau IV dan kemudian
siapa diperiksa siapa.
When ( kapan ) : ini
menerangkan waktu pemeriksaan misalnya pada saat pertama kali kapal sandar atau
lebih spesifik waktunya, pada pukul 16.00 ( karena alasan tertentu ).
Where ( dimana ) : ini
menunjukkan lokasi dimana akan dilakukan pemeriksaan, dipelabuhan, didalam
perjalanan, di kantor dll, ini menyangkut pihak mana saja yang akan dilibatkan
dalam pemeriksaan.
Why ( mengapa ) : ini
menunjukan mengapa dilakukan pemeriksaan, misalnya ada laporan dari masyarakat
menyangkut keselamatan penumpang, pencemaran lingkungan, atau bisa juga
informasi dari Intilejen, atau temuan langsung dilapangan pada saat patroli
rutin.
How ( bagaimana ) : ini
bisa menunjukkan bagaimana pemeriksaan akan dilakukan, bagaimana pemuatan mobil
dan motor, bagaimana penanganan terhadap kendaraan tersebut dilashing atau tidak
, berapa jarak tiap-tiap kendaraan, berapa jumlah muatan maksimum, bagaimana
pengawasan selama pemuatan, dll
Dengan dipetakan seperti ini akan
lebih memudahkan tim pemeriksa dalam melakukan tugas nya dilapangan, serta
meminimalisir hal-hal yang tidak dinginkan.
menurut Kang pepih 5W diatas bisa dikembangkan lagi dengan menambahkan pertanyaan-pertanyaan berikut :
menurut Kang pepih 5W diatas bisa dikembangkan lagi dengan menambahkan pertanyaan-pertanyaan berikut :
How Many ( berapa
banyak ): berapa banyak penumpang, mobil, motor yang
bisa di muat ? berapa banyak kesalahan yang bisa di tolelir ?
Who else ( siapa
saja ): siapa saja yang melakukan pengawasan pemuatan, atau siapa saja yang
akan melakukan pemeriksaan
How much ( berapa
banyak ) : berapa banyak ( uncountable ) honor yang didapat ?
What else ( apa lagi )
: setelah pemeriksaan ini apa lagi yang akan dilakukan, membuat laporan ?
melakukan agenda reinsprection ? dll
Masih banyak metode lain yang
biasa digunakan dalam pemeriksaan kapal misalnya check list, namun sekali lagi
dengan menggunakan beberapa metode analisa akan menemukan akar dari permasalahan.
Semoga bermanfaat
[1] “terindikasi”
bisa merupakan informasi dari intilejen bisa juga kesalahan yang terlihat
secara langsung yang merupakan sebuah pelanggaran misalnya over draft ( kelebihan muatan
), tidak mengibarkan bendera, atau kegiatan mencurigakan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar