Halaman

Senin, 30 Januari 2012

5W + 1H dalam Pemeriksaan kapal

Sebelum melaksanakan pemeriksaan kapal ada baiknya diadakan briefing kepada anggota tentang kapal ( target ) yang akan di periksa agar mendapatkan hasil yang diinginkan, namun kalau target nya belum ditentukan maka tidak ada salahnya berlatih mensimulasikan pemeriksaan kapal dengan berpedoman pada cara 5W+1H.

Metode ini dikenal luas dikalangan journalis untuk mengembangkan ide tulisan, namun metode ini juga bisa di pakai di dalam banyak bidang, misalnya manajemen SDM, Kualitas, mencari Solusi dll. Nah didalam bidang pemeriksaan kapal metode ini bisa menjadi alat untuk mengembangkan ide-ide pemeriksaan. Tidak ada salahnya bukan ?.

What ( apa ) : ini merupakan objek pemeriksaan, Kapal apa ? kapal penumpang, kapal barang, kapal tanker, kapal cepat, lebih detail lagi bagian apa yang “ terindikasi “[1] misalnya kapal penumpang RO-RO, Kapal Tunda dll
Who ( siapa ) : ini menunjukkan orang yang akan diperiksa, Agen, Nakhoda kapal, Negara asal bendera kapal menyangkut bahasa yang akan digunakan dalam pemeriksaan,  Mualim dan Masinis I,II, III atau IV dan kemudian siapa diperiksa siapa.
When ( kapan ) : ini menerangkan waktu pemeriksaan misalnya pada saat pertama kali kapal sandar atau lebih spesifik waktunya, pada pukul 16.00 ( karena alasan tertentu ).
Where ( dimana ) : ini menunjukkan lokasi dimana akan dilakukan pemeriksaan, dipelabuhan, didalam perjalanan, di kantor dll, ini menyangkut pihak mana saja yang akan dilibatkan dalam pemeriksaan.
Why ( mengapa ) : ini menunjukan mengapa dilakukan pemeriksaan, misalnya ada laporan dari masyarakat menyangkut keselamatan penumpang, pencemaran lingkungan, atau bisa juga informasi dari Intilejen, atau temuan langsung dilapangan pada saat patroli rutin.
How ( bagaimana ) : ini bisa menunjukkan bagaimana pemeriksaan akan dilakukan, bagaimana pemuatan mobil dan motor, bagaimana penanganan terhadap kendaraan tersebut dilashing atau tidak , berapa jarak tiap-tiap kendaraan, berapa jumlah muatan maksimum, bagaimana pengawasan selama pemuatan, dll

Dengan dipetakan seperti ini akan lebih memudahkan tim pemeriksa dalam melakukan tugas nya dilapangan, serta meminimalisir hal-hal yang tidak dinginkan.
menurut Kang pepih 5W diatas bisa dikembangkan lagi dengan menambahkan pertanyaan-pertanyaan berikut :

How Many ( berapa banyak ): berapa banyak penumpang, mobil, motor yang         bisa di muat ? berapa banyak kesalahan yang bisa di tolelir ? 
Who else  ( siapa saja ): siapa saja yang melakukan pengawasan pemuatan, atau siapa saja yang akan melakukan pemeriksaan 
How much ( berapa banyak ) : berapa banyak ( uncountable ) honor yang didapat ? 
What else ( apa lagi ) : setelah pemeriksaan ini apa lagi yang akan dilakukan, membuat laporan ? melakukan agenda reinsprection ? dll 

Masih banyak metode lain yang biasa digunakan dalam pemeriksaan kapal misalnya check list, namun sekali lagi dengan menggunakan beberapa metode analisa akan menemukan akar dari permasalahan.  

Semoga bermanfaat



[1] “terindikasi” bisa merupakan informasi dari intilejen bisa juga kesalahan yang terlihat secara langsung yang merupakan sebuah pelanggaran misalnya over draft ( kelebihan muatan ), tidak mengibarkan bendera, atau kegiatan mencurigakan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar