Halaman

Kamis, 16 Februari 2012

Tugas Kantor dan Tanggung Jawab dirumah


ilustrasi pinjam gogle.com
Tanggung jawab seorang pegawai adalah adalah kesanggupan seorang Pegawai tersebut menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Pendidikan dan latihan ( diklat ) merupakan salah satu cara organisasi membuat pegawai mampu menguasai pekerjaan yang di/akan diberikan kepadanya.

Salah satu unsur tanggung jawab adalah selalu mengutamakan kepentingan dinas dari pada kepentingan diri sendiri, orang lain, atau golongan[1]. Oleh sebab itu sudah menjadi resiko yang harus ditanggung manakala harus mengikuti diklat selama berhari-hari di kota lain dan terpaksa harus berpisah sementara dengan keluarga ( bagi yang sudah berkeluarga ).

Tugas di dalam keluarga seperti mendidik anak, merawat rumah dan isinya , menyiapkan makan, memandikan anak, menyiapkan perlengkapan kesekolah dll, merupakan tugas bersama antara suami dan istri. Teknisnya tentu tiap keluarga berbeda, contoh: kami tinggal dirumah sendiri, tidak ada pembantu, punya dua orang putra 3 tahun dan 1,8 tahun, kami berdua bekerja dari jam 08.00-16.00 senin s/d jum’at. Tugas mencuci baju, ngepel rumah, antar jemput anak ke PAUD adalah tugas suami, sementara belanja, masak dan cuci piring adalah tugas istri, kebersihan luar rumah tugas bersama  (kadang diupahkan ke orang lain).

Sudah 3 hari istri berada diluar kota dalam rangka diklat, ada rasa sedih kehilangan rekan yang biasa selalu menemani, rekan buat berdiskusi, berbagi pekerjaan, rekan dalam segala hal. Apalagi anak-anak selalu menanyakan keberadaan Umi nya, setiap hari tidak kurang dari 5-10 kali menanyakan umi mana ? membuat saya jadi merenung betapa sedihnya keluarga yang kehilangan salah satu anggota nya. Hal ini mengugah kesadaran saya bahwa kebahagiaan keluarga ini adalah prioritas dan harus kami JAGA !  

Sikap mandiri atau tidak tergantung dengan orang lain menjadi penting dalam situasi seperti saat ini. Terbiasa hidup di rantau membuat saya tidak kewalahan menjadi single parent semuanya seperti sudah terjadwal di kepala setiap rangkaian kegiatan yang harus dikerjakan.


* * *




Tidak ada komentar:

Posting Komentar