ilustrasi dok.pribadi |
Brand punya tempat tersendiri di
hati konsumen, banyak produk jatuh sebelum mendapatkan tempat di hati
masyarakat. Menciptakan brand tidaklah mudah butuh waktu dan usaha. Namun
apabila sudah mendapatkannya maka konsumen akan datang dengan sendirinya serta
menjadi promosi tidak langsung dari bahasa sehari-hari mereka, aqua, sanyo,
honda, rinso, indomie, pepsodent ( padahal banyak merk lain ciptadent,
enzim,close up dll ) merk-merk itu sudah menjadi kosakata baru yang entah
sampai kapan akan tetap di gunakan.
Dalam hal berita online
(baca:portal online) beberapa website sudah mempunyai tempat dihati masyarakat
seperti kompas.com, detik.com, tempo.co, inilah.com dll. Detik.com di akses mencapai 3juta per hari, kompas.com 93,823,574 pageview
per bulan. Dari jumlah pengunjung sebanyak itu membuat pemasang iklan antri memasang iklan nya sekalipun harga nya hingga
ratusan juta rupiah.
Saya berlangganan salah satu
majalah dari salah satu media yang saya sebut diatas. Tertarik karena ingin mengetahui
lebih dalam tentang suatu berita. Ternyata apa yang di sajikan tidak seperti
yang saya inginkan. Setelah 2 bulan ( hampir 8 edisi ) ternyata saya belum
menemukan perbedaan informasi antara versi langganan dan gratis selain jumlah
kolom, lainnya masih sama saja. Malah enak baca yang versi gratis (portal),
berita nya singkat padat jelas. Mungkin pembaca mengetahui perbedaan informasi dari
koran/majalah berlangganan dan dari portal media online?
Pertanyaan nya adalah informasi apa yang kita butuhkan ?
Kebutuhan seseorang bisa
diketahui dari kekurangannya. Misalnya dia butuh informasi tentang siapa yang
memiliki rekening gendut. Maka dia akan mencari informasi tentang itu.
Bagian Pemasaran sangat
mengetahui bagaimana membuat calon konsumen merasa membutuhkan informasi yang
lebih dalam dari sebuah liputan. Dengan memasang judul yang mencolok akan
membuat orang penasaran hingga akhirnya memutuskan berlangganan.
Jadi jangan tertipu dengan judul yang memikat. fikirkan sebelum memutuskan
berlangganan. Coba gunakan dulu cara yang gratisan kalau memang membutuhkan informasi
tersebut untuk suatu keperluan misalnya penelitian bolehlah, tapi kalau hanya untuk gengsi saja
mending di tunda dulu aja kali ya, mngingat harga nya nya juga tidak murah. Tapi kalau sudah terlanjur ya sudah, kedepan semoga
semakin menyadari nilai dari sebuah investasi.
Nah bagaimana dengan menghargai
informasi, “ dibuat berlangganan agar
lebih menghargai informasi”. Kan
website nya sudah mendapat masukan(penghasilan) dari iklan untuk mengelola
bisnis nya jadi jangan dibebankan lagi ke pembaca. Okeh
Digratis kan sajalah yang online,
yang cetak, yang koran, yang majalah. insya Allah lebih berkah koq , ilmu itu kalau
dibagi bukan nya habis sebaliknya malah bertambah.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar