Sedikit kaget juga mendengar istilah judul diatas ' angka baru atau wajah baru ' setelah hampir Empat tahun menjadi PNS belum pernah mendengar istilah seperti itu ( atau saya yang tidak tahu ... entahlah ).
Iya panteslah karena memang itu istilah yang ada di salah satu BUMN di Indonesia. Kalau di PNS yang terkenal adalah istilah PGGS : pintar goblok gaji sama atau Batalyon 902 : masuk jam 9 pulang jam 2.
Iya panteslah karena memang itu istilah yang ada di salah satu BUMN di Indonesia. Kalau di PNS yang terkenal adalah istilah PGGS : pintar goblok gaji sama atau Batalyon 902 : masuk jam 9 pulang jam 2.
Nah kembali ke Istilah diatas ' angka baru atau gaji baru ' menuntut seseorang untuk punya kompetensi di bidangnya, tidak perduli pendidikannya D3, D4, S1, S2, S3 atau bahkan Prof sekalipun tidak akan "dianggap" kalau tidak bisa membuat "Angka Baru " maka akan diganti dengan " Wajah Baru ".
Bicara mengenai kompetensi, pernah seorang teman bertanya kepada saya ' que-est-ce que ton point fort faizal ' ? ( apa yang menjadi kelebihan utama mu faizal ) ? saya diam kemudian menjawab, bahwa point fort saya banyak dan tidak bisa saya jelaskan satu-persatu, je suis desole ( I am sorry ).
Pertanyaan apa yang menjadi kelebihan utama anda ? membuat kita berfikir bahwa untuk menjadi kompetitif seseorang harus mempunyai kelebihan yang jarang dimiliki orang lain.
BUMN dan PNS memang berbeda konsep, yang satu bicara bagaimana menghasilkan profit yang satu tidak mencari profit. Perbedaan tujuan inilah yang membuat kompetisi di kedua organisasi ini menjadi berbeda walaupun sama-sama bekerja untuk melayani masyarakat.
Namun jelas bahwa slogan angka baru atau wajah baru bernuansa positif ( persaingan ), karena persaingan akan meningkatkan kualitas pelayanan. Sementara slogan PGGS atau Batalyon 902 lebih bernuansa negatif, membuat pegawai menjadi malas untuk punya kompetensi.
Yang pasti yang perlu di sepakati bahwa kita bekerja untuk negara Indonesia, kompetensi yang kita miliki tujuannya adalah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia melalui organisasi masing-masing dan berkompetisilah secara sehat.
Bicara mengenai kompetensi, pernah seorang teman bertanya kepada saya ' que-est-ce que ton point fort faizal ' ? ( apa yang menjadi kelebihan utama mu faizal ) ? saya diam kemudian menjawab, bahwa point fort saya banyak dan tidak bisa saya jelaskan satu-persatu, je suis desole ( I am sorry ).
Pertanyaan apa yang menjadi kelebihan utama anda ? membuat kita berfikir bahwa untuk menjadi kompetitif seseorang harus mempunyai kelebihan yang jarang dimiliki orang lain.
BUMN dan PNS memang berbeda konsep, yang satu bicara bagaimana menghasilkan profit yang satu tidak mencari profit. Perbedaan tujuan inilah yang membuat kompetisi di kedua organisasi ini menjadi berbeda walaupun sama-sama bekerja untuk melayani masyarakat.
Namun jelas bahwa slogan angka baru atau wajah baru bernuansa positif ( persaingan ), karena persaingan akan meningkatkan kualitas pelayanan. Sementara slogan PGGS atau Batalyon 902 lebih bernuansa negatif, membuat pegawai menjadi malas untuk punya kompetensi.
Yang pasti yang perlu di sepakati bahwa kita bekerja untuk negara Indonesia, kompetensi yang kita miliki tujuannya adalah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia melalui organisasi masing-masing dan berkompetisilah secara sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar